Sumber: Voaindonesia |
Selasa, 12 Maret 2019 kemarin, Kota Sibolga, Sumatera Utara dikejutkan dengan ledakan bom. Ledakan tersebut berasal dari istri Abu Hamzah, Solimah, yang meledakan diri dalam kediamannya. Bahkan disebut-sebut istri dari Abu Hamzah ini memiliki pemahaman teroris yang lebih keras dibandingkan suaminya.
"Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik densus, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri. Lebih militan istrinya," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedy Prasetyo kepada wartawan, Kamis (14/3/2019).
Karena hal itulah, proses negosiasi antara pihak berwenang dengan keluarga Abu Hamzah pun sangat alot hingga memakan waktu hingga 10 jam lamanya. Yang kemudian, Solimah akhirnya nekat melakukan bom bunuh diri terhadap dirinya dan kedua anak kandungnya yang masih kecil.
"Padahal kita sudah meyakinkan di situ ada anak kecil, kasihan, terus kami coba imbau. Dengan tomas juga diimbau terus," tutur dia.
Negosiasi yang dilakukan oleh Kapolda, Kapolres, Dandim dan Walikota Sibolga, menggunakan toa masjid agar seluruh masyarakat di sekitar lokasi mendengar.
"Kita di situ belum berani masuk karena kita utamakan keselamatan jiwa yang dalam rumah dan petugas kami. Dari jam 1.20 sampai jam 1.40 terdengar suara ledakan. Kami belum mendekat ke TKP dulu karena khawatir ada ledakan susulan. Ternyata benar, selang beberapa menit terjadi susulan ledakan kembali," tukas dia.
Diketahui pada selasa, 12 Maret 2019 pukul 14.23 sebelum terjadinya negoisasi, Abu Hamzah lebih dulu ditangkap oleh Densus 88.
Namun ketika tim Densus 88 mendatangi rumah Abu Hamzah yang berada di Jl. KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Sibolga, terjadilah ledakan bom di halaman rumah Abu Hamzah itu yang diketahui itu merupakan ledakan yang dilakukan dari Solimah, istri Abu Hamzah bersama dengan dua anaknya.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar