Sumber: Dialeksis |
Persaingan yang terjadi dalam Pemilu Legislatif memanglah sangat ketat. Tak hanya persaingan antar partai, para caleg ini bahkan 'saling terkam' antar teman sendiri.
Bahkan biaya yang mereka keluarkan tidak sedikit, butuh dana ratusan juta untuk para caleg DPRD Kota/Kabupaten. Maka jangan heran dengan kondisi itu dapat memicu stress jika gagal dudul di kursi legislatif.
Bahkan bisa memicu frustasi atau depresi. Lalu jumlah caleg ini ada ribuan, bagaimana jika mereka gagal?
Rupanya kondisi ini sudah diprediksi oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sudah menyiapkan layanan khusus gangguan kejiwaan atau depresi kepada calon-calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal terpilih dalam Pemilu 2019.
Psikiater RSUD Wonosari, Ida Rochmawati di Gunung Kidul mengatakan, RSUD Wonosari ada Poli Jiwa yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk caleg yang gagal atau berhasil namun mengalami gangguan kejiwaan atau depresi.
"Ada harapan dari caleg yang ingin dipilih, tetapi tidak mungkin terpilih. Potensi caleg yang tidak terpilih mengalami depresi, sehingga kami menyiapkan layanan khusus gangguan kejiwaan. Layanan ini juga melayani masyarakat umum," Ucap Ida, Kamis (14/3/2019).
Ia juga mengemukakan bahwa depresi sebenarnya dapat dialami oleh semua orang. Penyebab depresi sendiri dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan.
Seperti caleg yang sudah berniat mencalonkan diri dalam pemilu jika gagal maka potensi depresi meningkat. Setiap caleg pasti menaruh harapan dapat meraup suara terbanyak dan menang dalam Pemilu April 2019.
"Yang jelas kami siapkan ya, seperti menambah ruangan dan jam khusus untuk layanan. Tapi untuk teknisnya akan kami konsultasikan dulu dengan manajemen RSUD," ujarnya.
Menurutnya juga, bukan tidak mungkin para caleg akan menemui kegagalan dengan tidak terpilihnya menjadi anggota legislatif. Bahkan, karena merasa harapannya tidak terwujud membuat yang bersangkutan mengalami depresi. Poli jiwa di RSUD Wonosari siap memberikan layanan konsultasi.
"Akan kami siapkan. Ada dua cara, yaitu menambahkan ruangan khusus untuk layanan atau menyediakan jam layanan khusus. Yang jelas, keputusan dalam pelayanan akan kami konsultasikan dengan manajemen rumah sakit, ” katanya.
Ia juga berharap agar para caleg tidak perlu malu untuk mendapatkan konsultasi karena ini demi kesehatan yang mengintai masalah kejiwaan.
“Ini berlaku untuk semua (masyarakat umum) karena kesehatan jiwa sangat penting. Yang jelas, kami menjamin kerahasiaan identitas setiap orang yang datang meminta pelayanan,” tambahnya.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan layanan kesehatan jiwa sudah tersedia di layanan poli jiwa. Meski begitu, pihaknya menyiapkan ruangan khusus jika setelah pencoblosan ada peningkatan jumlah kunjungan.
"Di lantai dua masih ada dan bisa digunakan untuk mendapatkan jumlah kunjungan di layanan poli jiwa," ucapnya.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar