Langsung ke konten utama

Penyerahan Bukti Oleh MAKI Terhadap Kasus Century

Hasil gambar untuk kasus century

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan anak mantan Deputi Gubernur BI Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa Budi Mulya, Nadia Mulya, telah mendatangi KPK untuk menyerahkan banyaknya dokumen bukti kasus Bank Century yang telah mereka kumpulkan selama ini. 

"Rabu (19/9) siang, kami akan datangi kembali KPK guna menyerahkan dokumen bukti untuk kasus Century guna mempercepat penanganan perkara Century," tegas Boyamin Saiman saat ditemui Antara di Jakarta, Selasa (18/9) malam.

Bukti yang ada itu memang sangat perlu untuk diserahkan ke KPK, karena kepentingan bagi MAKI adalah untuk memperkuat praperadilan yang sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri Pusat Jakarta Pusat.

Sebenarnya MAKI sendiri juga sudah mempraperadilankan kembali KPK karena amar putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 24/Pid.Prap/2018/PN.Jkt.Sel menyatakan memerintahkan termohon (KPK) untuk melakukan proses hukum selanjutnya sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dugaan tindak pidana korupsi Bank Century.

"Dalam bentuk melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka terhadap Boediono, Muliaman D Hadad, Raden Pardede dkk, (sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan atas nama Terdakwa Budi Mulya) atau melimpahkannya kepada Kepolisian dan atau Kejaksaan untuk dilanjutkan dengan Penyelidikan, Penyidikan dan Penuntutan dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat," tutupnya.

Meski KPK sendiri sudah mempunyai banyak sekali bukti terkait kasus Century ini, tapi hinggga sekarang KPK sendiri masih belum melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka sehingga haruslah dimaknai bahwa KPK melawan perintah Putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 24/Pid.Prap/2018/PN.Jkt.Sel.



Sumber : akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alami Gangguan Pada Deretan Platformnya, Facebook Bantah Adanya Serangan Siber

Sumber: Merdeka.com Sejak Rabu (13/3) hingga pagi tadi jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya gangguan pada layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp yang terjadi di seluruh dunia. Banyak yang beranggapan bahwa serangan siber lah yang menjadi penyebab gangguan ini. "Kami sadar bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah dalam mengakses kumpulan aplikasi Facebook. Kami berupaya menyelesaikan masalah ini secepatnya," Kata Facebook yang terpaksa harus turun gunung ke platform sebrang, Twitter, untuk menenangkan penggunanya. Kamis (14/3) dilansir dari Times Now, divisi TI Facebook mengonfirmasi bahwa gangguan yang terjadi tidak terkait dengan serangan cyber Distributed Denial of Service (DDoS). "Kami fokus pada upaya untuk menyelesaikan masalah sesegera mungkin, tetapi dapat mengonfirmasi bahwa masalah itu tidak terkait dengan serangan DDoS," kata Facebook, memberi tahu para pengguna yang percaya gangguan layanan tersebut diakibatkan oleh sera

Ribuan Ilmuan Dunia Nyatakan Bumi Alami 'Darurat Iklim'

Kompas Internasional Dengan menggunakan istilah "darurat iklim", lebih dari 11 ribu ilmuan di 153 negara telah mendukung upaya untuk mengatasi perubahan iklim sebagai keadaan darurat. "Kami telah bersama-sama mendeklarasikan keadaan darurat iklim karena perubahan iklim lebih parah dan lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para ilmuwan. Ini mengancam ekosistem alam dan nasib manusia,” ungkap Dr. William Ripple, seorang profesor ekologi di Oregon State University, mengutip dari Mashable, Kamis (7/11). Dimana komunitas ilmiah ini akan memberikan informasi kepada publik tentang gravitasi perubahan iklim sebagai kewajiban moral, terlebih bagi mereka yang ada di komunitas ilmiah. Dan untuk memperbaiki dekade tren manusia yang berbahaya, Ripple dan timnya mengidentifikasi enam proyek global, yang digunakan dalam skala besar, dan diperlukan untuk kelangsungan hidup kita yaitu, proliferasi penggunaan energi bersih, pengurangan polutan iklim berumur pendek, s

Ternyata Ini Harga Cukur Rambut Jokowi

Sumber: Tribunnews.com Soal harga cukur rambut di barbershop, tentu beragam. Namun, Herman, sang tukar cukur langganan presiden selama 6 tahun ini mengaku, dibayar lebih dari tarif normal. Presiden Joko Widodo dalam menjaga penampilan sebagai kepala negara, sangat memperhatikannya. Termasuk dalam tata rambut. Jokowi selalu mencukur rambutnya di tukang cukur langganannya, di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. "Kalau di tempat saya berkerja sendiri, harga yang ditawarkan 160 ribu untuk potong dan cuci rambut," ucapnya saat ditemui di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, (23/1). Tetapi, apakah Jokowi membayar harga yang sama? "Kalau harga ya, cukup untuk makan keluarga sebulan ya. Tergantung pemakainya aja," akunya. Jika cukup untuk makan sebulan, kami menembak harga 10 juta rupiah. "Wah, nggak. Nggak segitu," timpalnya sambil tertawa. Lalu kami menurunkan separuhnya. Lima juta rupiah? Herman tersenyum. "Amin! Amin